Selasa, 05 Juni 2012

ANALISIS WACANA EKSPOSITORIK


 

A.      Analisis Wacana Ekspositorik
Menurut T. Fatimah Djajasudarma (1994:10-11) wacana ekpositori bersifat menjelaskan sesuatu. Biasanya berisi pendapat atau simpulan dari sebuah pandangan. Pada umumnya, ceramah, pidato, atau artikel pada majalah dan surat kabar termasuk wacana ekspositori. Wacana ini dapat berupa rangkaian tuturan yang menjelaskan atau memeparkan sesuatu. Isi wacana lebih menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian pokok pikiran. Tujuan yang ingin dicapai melalui wacana ekspositori adalah tercapainya tingkat pemahaman akan sesuatu.
Wacana ekspositori dapat berbentuk ilustrasi dengan contoh, berbentuk perbandingan, uraian kronologis, identifikasi. Identifikasi dengan orientasi pada meteri yang dijelaskan secara rinci atau bagian demi bagian.
Menurut Keraf (1987:133-139), wacana ekpositoris memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Memperluas pengetahuan;
·         Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian;
·         Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan nasional; dan
·         Bahasanya lebih cenderung ke bahasa informatif dengan menitik beratkan pada penggunaan kata-kata denotatif.



B. Cotoh Analisis Wacana  Ekspositorik

Uji Kompetensi Sebelum PLPG (Kendari Pos, Senin 27 Februari 2012)

Upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan semakin gencar dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan uji kompetensi awal yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di SMA 4  Kendari beberapa hari yang lalu.
Keseriusan pemerintah dalam menggodok uji kompetensi awal ini ditunjukan dengan hadirnya utusan dari Badan Pusat Pengembangan  Profesi Pendidikan Kemendikbud. Menurut ketua LPMP uji kompetensi ini diharapkan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu guru. Dengan demikian, guru yang tersertifikasi dianggap telah memenuhi standar kompetensi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat profesi. Selain untuk mengevaluasi kompetensi guru, sertifikasi  ini juga dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengidentifikasi atau memetakan jumlah guru di seluruh Indonesia. 
Tugas dari LPMP didalam uji kompetensi awal ini adalah sebagai lemabaga yang memonitoring, evaluasi dan bimbingna pendidikan setiap provinsi. Standar yang digunakan LPMP adalah standar yang diturunkan langsung dari kemendikbud. Beberapa standar yang yang menjadi patokan oleh LMPM yaitu standar isi, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana, standar proses, standar biaya, standar keluarga, standar evaluasi, dan standar kurikulum.
Setelah tes kompetensi awal yang dilakukan kemudian dilanjutkan dengan PLPG yang diselenggarakan di perguruan tinggi. Sasaran pemerintah dalam pelaksanaan peningkatan mutu pedidikan ini adalah guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar