Selasa, 05 Juni 2012

BERITA


BERITA UTAMA
Kita kembali dalam acara Launcing Pena Lastra
TALK SHOW
Best Bersama Penulis SellerMenulis Harus Bisa , jadi Penulis pasti Bisa Oleh
Arham _Kendari(Penulis Buku) Jakarta Underkompos” Dumba – Dumba Gleter
Kendari(17/12/2011). Dalam TALK SHOW ini,saya juga memberikan tips cara menjadi seorang penulis hingga Best Seller seorang penulis dadakan, kata Arham. ia menempuh karir menjadi peulis sejak 10 tahun di Kendari Pos(2002 dan 2006 meraih juara I, 2010 Juara II, menulis karikatur). Pada tahun 2003 seorang Arham mulai mengenal blog dan memasukkan foto – foto dan diselingi foto lucu dan kisah – kisah. Arham juga memberikan saran kepada teman – teman ataupun pembaca blog untuk memasukkan tulisan dalam blog menjadi sebuah buku. Buku Lupus merupakan salah satu pendorong untuk menulis buku. Ia juga mengeluarkan uang 3juta untuk mencetak buku, 2007 buku Jakarta Underkompor. Bukunya pun sampai penerbit Gramedia, dan Gramedia meminta untuk menerbitkan buku itu karena setelah lupus tidak ada lagi buku yang bersifat komedi, buku kembali oleh Gramedia, 2008 diambil oleh Gramedia. Membuat 2 buku dalam jangka waktu 3 tahun. Ada empat ketertarikan nilai jual buku yaitu: perwajahan(desain sampul,dll), penulisnya, penerbitnya, dan sinopsisnya,”tutur Arham”.
            Mengapa tidak membuat buku baru??? Tutur Gramedia. Hal ini dibentuk oleh media sosial dan melihat perkembangannya. Dua buku berasal dari media sosial /blog/twitter. Seorang pun bertanaya kepada Arham. “Pada saat menulis opini, saya menganbil kutipan orang dan saya menambahkan.
Apakah itu plagiat atau bukan?”La Eda(salah satu mahasiswa PBSID). Arham pun menjawab dari pertanyaan tersebut,dalam menulis opini bisa mengambil kutipan orang, tapi itu hanya merupakan satu pelengkap saja, yang harus banyak adalah opini kita sendiri dan harus ditulis sumber kutipanya. Kemudian ada mahasiswa yang bertanya, “Bagaimana menghasilkan penulisan yang kocak, konyol, dll?? Arham pun menjawab “yang pertama, memilih genre humor karena buku yang suka dibaca adalah lupus dan memiliki manfaat, yaitu memberi hiburan kepada pembaca. Jakarta Underkompor pun terinspirasi dengan ide – ide dari Jakarta Undercofer(jakarta). Underkompor mengambil sampul dari Jakarta Undercoferyang, hanya sebagai lucu – lucuan. Yang kedua, humor itu kreatif,maksudnya adalah humor yang cerdas atau yang lainnya. Menulis hanya untuk mengeksplor diri sendiri/memperluas diri sendiri, tidak ingin menjadi penulis yang idealis. Setiap penulis selalu memasukkan pesan moral karena humor yang paling banyak digemari seperti: warkop,OVJ, dll”. Yang terakhir adalah langkah praktis menulis untuk menulis cerita humor? “Secara pribadi saya mengambil kutipan orang, namun dimodifikasi ulang supaya tidak terlalu diketahuan. Pas dengar, maka harus langsung tulis/ketik di  mana saja, sperti hp, agar tidak lupa dengan ide apa yang baru saja didengar, kata si Pemateri”.
 Dengan blak – blakkan  pembawa acara pun menanyakan suka duka dalam menjalankan tugas sebagai penulis? Arham pun dengan rendah hati ia menjawab “sukanya banyak teman dan banyak dikenal orang, sedangkan dukanya, orang sudah memberikan imej lucu, sehingga setiap kita serius  orang selalu menganggap lucu”.
Dikritik orang tentang tulisanya diblog tidak mencerminkan sastranya, tidak mengangkat daerahnya sendiri? Untuk memajukan daerah maka saya memakai nama Arham _Kendari.karena dalam buku juga membawa nama Kendari.
Saran/ masukan untuk yang sudah kenyang dengan teori bisa menjadi penulis dan bisa menghasilkan buku, kata pembawa acara TALK SHOW!!!. Pemateri pun menjawab pertanyaan tersebut” pertama berusaha mencari. Semau kita bisa masuk pada ending kemudian masuk pada opening, ditulis secara berlahan – lahan, klimaks bisa di tengah dan bisa memakai kata – kata yang mengejutkan dibagian awal. Kedua, kita harus menuluskan ide pada saat itu juga. Jika bleng di depan komputer, maka tinggalkan saja dulu. Dalam waktu beberapa jam atau dua hari, maka lihat lagiuntuk menulis/mengurangi.”andaikan sebuah makanan tape, semakin lama disimpan maka semakin enak”.
 Semakin asyiknya perbincangan tersebut, pertanyaan pun kian meledak. Kendala penulis di Kendari untuk menerbitkan buku itu? Sebenarnya untuk menerbitkan buku iti gampang, tetapi pemikiran orang bahwa menerbitkan buku itu sulit, tutur Arham. Motivasi dalam rangka mengembangkan potensi? Saran dan kesimpulan!!!!! Pertama, mulailah menulis dan jangan ragu _ ragu dalam menulis. Kedua, janganlah  menyimpan tulisan itusendiri/berbagilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar